Rabu, 28 Oktober 2009

Kumpulan coretan tanganku

OEMAR BAKRIE JILID II
karya Masroni

ada kisah tentang guru berbakti
namanya Sayuti Binti Umar Bakri
dia mengajar di sekolah negeri
dari pagi hingga petang hari
demi satu tujuan pasti
siswanya berprestasi

Sayuti selalu mengabdi
mesti gajinya tak cukup meghidupi diri

sayuti selalu mengajar
walaupun gajinya belum dibayar

Sayuti selalu semangat dalam mengajar
meskipun anak-anaknya kurang ngajar

sayuti...
sayuti...
engkau guru berbakti...

sayuti..
sayuti...
engkau guru idaman hati...

sayuti... sayuti... engkau tetap mengabdi
mesti dirimu bukan pegawai negeri.....


PCPNS
Karya masroni

penerimaan CPNS bisa membuat orang
berbondong-bondong pergi ke kantor pos

Penerimaan CPNS menjadikan orang
berduyun-duyun pergi ke puskesmas

Penerimaan CPNS mengakibatkan orang
berantri-antri ria di kantor depnaker

Penerimaan CPNS bisa jadi ajang cari jodoh
untuk yang masih sendiri

tapi penerimaan CPNS tidak bisa menghilangkan korupsi

PIKIRKU....
karya masroni

pikirku negeri ini miskin
tapi, mall ada dimana-mana
pikirku bangsa ini kaya
tapi, kelaparan merajarela

pikirku bangsa ini merdeka
tapi, pemaksaan dimana-mana
pikirku bangsa ini terjajah
tapi, orang-orang bebas menjarah


POTRET PELAJAR NEGERI INI?
karya Masroni

dahulu pelajar pergi ke sekolah berjalan kaki,
tapi tidak telat masuk ke sekolah
kini mereka pergi ke sekolah bersepeda motor
tapi kenapa masih suka telat?

dahulu pelajar pergi ke sekolah membawa buku,
tapi kini mereka ke sekolah membawa pisau.
padahal mereka bukan tukang jagal?

dahulu pelajar sebelum pergi ke sekolah sarapan nasi.
tapi kini mereka sarapan asap.
padahal mereka tahu bahaya asap tersebut.

dahulu pelajar takut dengan guru
tapi sekarang mereka berani dengan guru

dahulu pelajar hormat dengan guru
tapi sekarang mereka acuh dengan guru

inikah pelajar masa kini?
inikah potret pelajar negeri ini?


ITU DULU

bersekolah masih menjadi barang mahal
untuk sebagian orang
bersekolah manjadi hal yang mustahil
untuk sebagian orang
bersekolah masih menjadi barang yang antik
untuk sebagian orang

itu dulu

kini bersekolah sudah menjadi hal yang gamapang tuk dinikmati
kini bersekolah sudah menjadi hal yang wajib mereka kerjakan

tapi,
orang menyianyiakan kesempatan itu semua..
entah karena malas....
atau karena tak menarik ..

PEMUDA HARAPAN BANGSA
oleh Masroni

Pemuda harapan bangsa
sudahkah kau berbakti untuk negerimu?

Pemuda harapan bangsa
sudahkan engkau mengabdi untuk bangsamu?

Pemuda harapan bangsa
Sudahkah engkau membanggakan ibu pertiwimu?


Kemerdekaan Semu
oleh masroni

Benarkah kita sudah merdeka?
tapi mengapa kita masih tergantung dengan Amerika

Benarkah kita sudah Merdeka?
tapi mengapa kita masih terbelenggu oleh pihak asing

Benarkah kita sudah merdeka?
tapi Mengapa kita masih sengsara

Benarkah kita sudah merdeka?
tapi mengapa sulit untuk bekerja

apakah kita sudah merdeka?
atau hanya merdeka semu

ADA RASA
oleh Masroni
Puisi ini
untuk seseorang yang telah menggetarkan hatiku

Ada rasa yang berbeda
ketika ku bertemu denganmu
Ada rasa khawatir
ketika ku tak tahu kabarmu
Ada rasa gelisah
ketika ku tak mendengar suaramu
Ada rasa malu
ketika ku melihatmu

Senin, 26 Oktober 2009

KALIMAT DAN UNSUR-UNSURNYA

Unsur-unsur kalimat
  1. subjek
  2. predikat
  3. objek
  4. keterangan

CIRI-CIRI SUBJEK

  1. Jawaban apa atau siapa
  2. disertai kata itu
  3. didahului kata bahwa
  4. mempunyai keterangan pewatas yang
  5. tidak diahului preposisi
  6. berupa nomina atau frase nominal

CIRI-CIRI PREDIKAT

  1. jawaban mengapa atau bagaimana
  2. disertai kata adalah, ialah, atau merupakan
  3. dapat diingkarkan
  4. dapat disertai kata-kata aspek atau modalitas
  5. unsur pengisi predikat berupa (a) kata misalnya verba, adjektiva, nomina atau (b) frase misalnya frase verba, frase adjektiva, frase nomina, frase preposisi atau frase bernumeralia.
  6. peran predikat (a) pernyataan/berita (b) perintah (3) pertanyaan.

CIRI-CIRI OBJEK

  1. langsung di belakang predikat
  2. dapat menjadi subjek kalimat pasif
  3. tidak didahului preposisi

CIRI-CIRI KETERANGAN

  1. bukan unsur utama
  2. tidak terikat posisi
  3. jenis keterangan

Rabu, 21 Oktober 2009

JENIS-JENIS PUISI LAMA/KLASIK INDONESIA

JENIS-JENIS PUISI LAMA/KLASIK

1. PANTUN

Ciri-ciri pantun
a. Tiap bait terdiri atas empat larik (baris).
b. Tiap larik terdiri atas 8 s.d. 12 suku kata.
c. Sajaknya berumus a-b-a-b.
d. Larik pertama dan kedua disebut sampiran.
e. Larik ketiga dan keempat disebut isi.

Contoh pantun
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam riang-riang
Menangis kita di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang

2. SYAIR

ciri-ciri syair

  • Terdiri atas empat larik dalam satu bait.
  • Tidak memiliki sampiran.
  • Larik pertama s.d. keempat merupakan isi.
  • berumus a-a-a-a.
  • tiap larik terdiri atas 4-6 kata, atau 8-12 suku kata

Contoh syair

Wahai pemuda kenali dirimu

Ialah perahu tamsil tubuhmu

Tiadalah berapa lama hidupmu

ke akhirat juga kekal diammu

3. KARMINA (PANTUNKILAT/SINGKAT)

ciri-ciri karmina

  1. Satu bait terdiri atas dua larik.
  2. Larik pertama sampiran.
  3. Larik kedua isi.
  4. Di tengan larik ada jeda yang biasanya ditandai dengan koma (,)

Contoh Karmina

Dahulu parang, sekarang besi

Dahulu sayang, sekarang benci

4. Gurindam

ciri-ciri gurindam

  • Tiap bait terdiri atas dua larik (kalimat)
  • Kedua kalimat tersebut membentuk kalimat majemuk.
  • Hubungan antara kalimat partama dan kalimat kedua adalah hubungan sebab-akibat.
  • Isi gurindam tercantum pada larik kedua
  • Kebanyakan berisi nasihat atau pelajaran.

contoh

  • Kurang fikir kurang siasat
  • tentu dirimu kelak tersesat

fikir dahulu sebelum berkata

supaya terelak silang sengketa

  • Perkataan tajam jika dilepas
  • ibarat beringin racun dan upas

kalau mulut tajam dan kasar

boleh ditimpa bahaya besar

  • siapa menggemari silang sengketa
  • kelak nanti berduka cita

silang selisih jangan dicari

jika tersua janganlah lari

  • membuat perkara amatlah mudah
  • jika terjadi timbullah gundah

kalau diri kena perkara

turut susah sanak saudara

  • jika ilmu tiada sempurna
  • tiada berapa ia berguna

dunia ini taman pergaulan

harus dipilih sahabat kenalan

5. Talibun

ciri-ciri talibun

  1. satu bait lebih dari empat larik (yang penting genap)
  2. terdapat sampiran dan isi.

Contoh

  • kalau pandai berkain panjang,
  • lebih baik kain sarung,
  • jika pandai memakainya.
  • kalau pandai berinduk semang,
  • lebih umpama bunda kandung
  • jika pandai membawanya.

6. Seloka atau pantun berkait

Pantun jenis ini disebut juga pantun rantai, yaitu pantun yang tersusun secara berantai, selalu berkaitan antara bait pertama, bait kedua, bait ketiga dan seterusnya. Kaitannya adalah sebagai berikut: Larik kedua pada bait pertama diulang menjadi baris pertama pada bait kedua. Larik keempat pada bait pertama diulang menjadi larik ketiga bait kedua. Demikian pula larik kedua pada bait kedua diulang menjadi larik pertama pada bait ketiga. Larik keempat pada bait kedua menjadi larik ketiga pada bait ketiga, dan seterusnya.

Misalnya:

  • Burung belibs di atas lantai,
  • Buah remai dalam padi.
  • Tuan Raffles orang yang pandai,
  • Tahu sungguh mengambil hati.

Buah remai dalam padi,

lezat cita pula rasanya.

Tahu sungguh mengambil hati,

Serta dengan budi bahasanya.

  • Lezat cita pula rasanya,
  • Jarwud dengan durinya
  • Serta dengan budi bahasanya,
  • Setuju pula dengan istrinya.

Jarwud dengan durinya,

Di tepi jalan orang berlari

Setuju pula dengan istrinya,

Seperti bulan dengan matahari.

Sumber Referensi

Hendy, Zaidan. 1988. Pelajaran Sastra 1. Jakarta: Gramedia

Sugiharto, Eko. 2007. Mengenal Pantun dan Puisi Lama. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Yuwono, Untung. 2007. Gerbang Sastra Indonesia Klasik. Jakarta: Wedatama Widya Sastra